Senin, 17 April 2017

sejarah dan pengertian limbah tekstil di indonesia

A. Mengenal Kerajinan Limbah Tekstil

Sejarah desain menunjukkan bahwa sejak ditemukannya pada tahun 1768, mesin uap memengaruhi perubahan teknik produksi benda benda kebutuhan manusia.
Sekitar tahun 1970-an, mulailah timbul kesadaran dampak polusi lingkungan yang dihasilkan industri.
Selain pencemaran udara,air,dan tanah,benda benda yang dihasilkan dengan kemajuan teknologi dan mesin-mesin industri juga menimbulkan masalah baru,yakni menjadi sampah yang sulit diuraikan oleh alam.

           Salah satu industri yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar adalah industri tekstil(memproduksi benang hingga menjadi kain), garmen (memproduksi pakaian dalam skala besar), dan koveksi (memproduksi pakaian dalam skala kecil).

contoh kerajinan limbah tekstil:


          
1. Klasifikasi Produk Limbah Tekstil
                a) Produk Limbah Tekstil Daur Ulang (Recycle)
                Contoh: Kain perca yang dibuat kembali menjadi sebuah lembaran kain dengan teknik patchwork.

                b) Produk Limbah Tekstil yang Digunakan Kembali (Reuse)
                Contoh: Pakaian yang dirancang ulang seolah-olah menjadi baru, misalnya kaos yang sudah usang dicelup dan ditambahkan teknik sablon di atasnya      
 



B. Material Limbah Tekstil
                Material yang digunakan untuk kerajinan limbah tekstil terdiri dari limbah padat atau sisa produksi, yang dihasilkan dari proses produksi. Sisa produksi dapat berupa sisa benang pada kones (cone ends), kain sisa (perca), sisa bahan tambahan seperti bisban, tali, kerah, busa pelapis dan cones bekas benang. Bahan-bahan tersebut dikelompokkan sesuai material dan warnanya.

Limbah tekstil dapat digunakan kembali menjadi berbagai produk, baik sebagai kerajinan atau pengolahan dengan mesin pabrikasi, berdasarkan jenis da sifatnya. Untuk dapat melihat potensi material limbah, pengetahuan akan bahan baku limbah sangat diperlukan. Limbah yang berasal dari serat alam memiliki perbedaan dengan limbah yang berasal dari serat sintetis/ buatan. Bila kita dapat mengenali perbedaan sifat dari bahan baku material tersebut, maka kita dapat menentukan jenis produk dan desain yang tepat dalam mengolah bahan limbah tekstil menjadi sebuah produk kerajinan limbah.



Perbedaan Serat Alam dan Serat Sintetis
                Salah satu tahap yang perlu dilalui sebelum membuat karya adalah dengan melakukan eksplorasi pada bahan limbah tekstil atau kain yang akan digunakan. Mengenali karakter dan sifat bahan akan sangat membantu dalam menentukan karya yang akan dikerjakan. Bahan yang terbuat dari serat alam (organik) akan berbeda dengan bahan yang terbuat dari serat sintetis (non organik).
                Bahan-bahan yang terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan akan memiliki sifat sebagai berikut :                     a) Bila dibakar akan berbau seperti rambut atau kertas terbakar
                                b) Meninggalkan abu
                                c) Mudah kusut bila di remas
                                d) Mudah menyerap air
                                e) Jika diraba akan terasa hangat dan berserat


                Bahan dari serabut hewan, sutera maupun bulu hewan memiliki ciri sebagai berikut :
                                a) Bila dibakar akan berbau seperti tanduk atau tulang terbakar
                                b) Meninggalkan bundaran keras
                                c) Tidak mudah kusut bila diremas
                                d) Bahan dari wol akan terasa hangat, sedangkan dari sutera akan terasa dingin


                Bahan non-organik atau sintetis yang dibuat dari hasil pengolahan minyak bumi  akan memiliki sifat sebagai berikut :
                                a) Bila dibakar akan berbau seperti minyak terbakar
                                b) Tidak mudah kusut bila di remas
                                c) Sulit menyerap air karena tidak memiliki pori-pori dan licin





C. Proses dan Alat Produksi Kerajinan dengan Bahan Limbah Tekstil
                1. Teknik Quilting
                Quilting adalah teknik aplikasi imbuh dengan menyatukan potongan-potongan kain dengan pola tertentu. 


                Langkah teknik quilting adalah sebagai berikut.
a) Buatlah gambar pola sesuai ukuran yang diinginkan pada kertas kotak-kotak.
b) Jiplak gambar pola tersebut di atas kain perca dengan menggunakan kertas karbon.
c) Gunting kain perca sesuai pola yang telah dibuat.
d) Letakkan potongan kain perca tersebut di atas kain lain sebagai dasar.
e) Agar kain perca tidak bergeser saat dijahit, maka potongan kain perca yang telah disusun ditempelkan pada kain dasar dengan jarum pentul.
f) Jahit semua potongan kain perca pada kain dasar dengan teknik jahit aplikasi/ jahit setik.
 


contoh kerajinan teknik Quilting



 

                2. Teknik Aplikasi Perca
                Aplikasi perca adalah menempelkan kain perca pada bahan atau produk lain untuk menghias produk tersebut.
                Langkah-langkah yang dilakukan adalah seperti berikut.
a) Pilih motif atau gambar pada kain.
b) Gunting motif atau gambar pada sekeliling tepinya.
c) Rekatkan motif atau gambar tadi pada produk yang ingin dihias dengan menggunakan teknik jahit atau lem.


contoh kerajinan teknik aplikasi perca


3. Makrame
                Makrame adalah bentuk kerajinan simpul-menyimpul benang atau tali. Teknik yang digunakan pada pembuatan makrame adalah pilin, anyam, danberagam simpul.

contoh kerajinan teknik makrame


                4. Teknik Anyam
                Teknik anyam pada dasarnya adalah teknik menggabungkan atau menjalin bagian-bagian menjadi struktur yang lebih kuat. Teknik anyam biasanya digunakan untuk limbah panjang dan serupa dengan tali.
contoh kerajinan teknik anyam


                5. Teknik untuk Bentuk Tiga Dimensi
                Kerajinan dari limbah tekstil dapat berbentuk tiga dimensi, seperti tas, boneka,asesoris pakaian, dan lain-lain. Teknik pembuatannya pada dasarnya serupa dengan membuat busana, yaitu membuat pola, memotong bahan, dan membentuknya dengan bantuan teknik jahit atau lem. Bentukan kerajinan dapat diperoleh dengan mengisi bagian dalam dengan bahan isian seperti kapas, kapuk, dakron, dan kain perca kecil, atau dengan membuat struktur dari bahan sehingga membentuk tiga dimensi.

contoh kerajinan bentuk 3 dimensi


                6. Standar Proses Produksi Kerajinan Limbah Tekstil
                salah satu kelebihan produk yang mengolah limbah adalah pada keunikan material yang digunakan. Agar produk yang dihasilkan dapat berfungsi dengan baik dan bermanfaat bagi penggunanya, produk limbah ini haruslah memperhatikan kebersihan dan kerapian produk. Untuk mencapai standar dasar produk tersebut, berikut proses kerja dalam mengolah limbah tekstil.
                a) Membersihkan limbah tekstil dengan cara merendam dalam air bersih, untuk memisahkan kotoran dan serat atau kain.
                b) Membilas limbah
                c) Mengeringkan dan memilah limbah sesuai karakter dan warna
                d) Proses persiapan bahan (menyetrika dan memilih bahan)
                e) Membuat pola sesuai desain produk yang akan dibuat
                f) Membuat mal atau cetakan baku atau bentuk dasar baku
                g) Menggunting dan memberi tanda pada bagian yang ingin digabungkan atau disatukan.
                h) Merakit atau menjahit menjadi sebuah produk
                i) Memberi aplikasi tambahan
                j) Merapikan produk
                k) Memberi label
                l) Mengemas produk

D. Cara Merancang Karya Kerajinan Limbah Tekstil
   Dalam merancang sebuah karya kerajinan, berikut adalah tahapan proses yang harus dilalui.
a.) Mengamati kebutuhan masyarakat.
b.) Mencari summber inspirasi
c.) Mengolah ide
d.)Merancang proses produksi
e.)Proses produksi

F. Wirausaha di Bidang Kerajinan Limbah Tekstil

          Langkah-langkah dalam merancang sebuah wirausaha kerajinan limbah adalah seperti berikut.

a. Mencari ide jenis produk limbah tekstil

b. Mempelajari jenis produk yang ingin dipasarkan

c. Membuat rencana bisnis
d. Memasarkan
e. Mendaftarkan dan mengurus surat izin usaha
f. Memiliki semangat juang yang tinggi (motivasi) dan komitmen yang tinggi
g. Mampu mengantisipasi berbagai risiko dan persaingan
          Untuk menjadi seorang wirausaha, diperlukan kemampuan dengan ciri-ciri tertentu sebagai berikut.
1) Percaya diri
2) Berorientasi tugas dan hasil
3) Keberanian mengambil risiko
4) Kepemimpinan
5) Berorientasi ke masa depan
6) Keorisinilan/kreativitas dan Inovasi
          Syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil.
1) Memiliki sikap mental yang positif
2) Memiliki keahlian di bidangnya
3) Mempunyai daya pikir yang kreatif
4) Rajin mencoba hal-hal yang baru
 


 
             Wirasusaha juga mempertimbangkan sumber daya usaha dalam berwirausaha.Pengertian sumber daya usaha dikenal dengan 6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja) dan Market (pasar), dalam produksi tekstil. Sumber daya manusia dalam mengelola wirausaha produk limbah tekstil harus memiliki dan menguasai teknik pengolahan limbah tekstilnya. Pemilihan bahan yang tepat serta penggunaan alat dan teknik yang tepat akan menghasilkan karya yang diminati. Bisnis pengolahan limbah tekstil ini pun memerlukan sumber dana yang dapat menjamin ketersediaan bahan baku, kesejahteraan sumber daya manusianya, serta perawatan mesin yang digunakan dalam usaha.


3 komentar:

  1. Right now I'm a state of mind

    BalasHapus
  2. best video slot machines to play in real money online - Vimeo
    slots game to play online for free youtube mp3 in demo mode. Play for real money online. Find out about the latest slot games online casino.

    BalasHapus
  3. Blackjack Casino Near Me - Mapyro
    Find the closest casino 의정부 출장안마 to you, complete 서산 출장샵 the map, and view the closest casino to you. 밀양 출장샵 Make a reservation online to 청주 출장안마 see if the game 구리 출장마사지 is

    BalasHapus